MEMBERI BANYAK, DAPETNYA PUN PASTI BANYAK!
Seorang teman ngedumel.....bagaimana mungkin dia yang setiap hari sedekah kok hidupnya masih gini2 aja!
Saya sempat kaget sebentar, masak sich?
"Setiap hari? Woww......luar biasa..."
"Tapi ngomong2 niatnya buat apa sampek setiap hari gitu?"
"Ya kayak buang sial aja," jawabnya cepat
"Woalah niatnya ja gitu..."
"Lo itu kan sedekah jugak!"
"Iya, dan sampeyan sudah terhindar dari banyak kesialan kan?"
"Iya sich bener," jawabnya memelas
"Ya, udah. Trus berharap apa lagi? Niatnya kan gitu..."
Dia berpikir lama, trus nyrocos: "Maksudku....seperti halnya sedekah yang lain, kenapa Allah tidak membuat saya kaya? Katanya berilah, maka kau akan diberi. Dan itu tidak terjadi pada saya..."
"Ok...ok....saya ngerti. Tapi maaf nich, ini pertanyaan terakhir saya: berapa banyak uang yang kamu berikan setiap hari itu?"
"Seikhlas saya lah!" jawabnya mulai bernada marah, tersingging dia...hehhhe
Waduh saya jadi mesti bertanya lagi nih: "Ya iya...itu berapa?"
Setelah lama terdiam, sambil menatap wajah saya dia pun menjawab, "Bisa Rp 1.000,-, bisa Rp 2.000,- terkadang Rp 5.000,- malah....cuma rata2 Rp 2.000,- setap harinya."
Maaf, bukan mengejek...sama sekali tidak....cuma segitu dan berharap kaya? Bagaimana mungkin kita yang diajarin matematika sejak kecil nggak tahu hitungan perkalian sedekah. Jadi kalo faktor kalinya aja sedikit, hasilnya ya tetep sedikit to mas???
Jangan sampai kita yang beragama ini mengartikan kata ikhlas sedemikian piciknya......seakan2 ikhlas itu sedikit! Ikhlas itu banyak, kalau kita berharap BANYAK jugak. Ikhlas itu artinya kita berharap ridho atau balasan dari Allah saja bukan mengharap pujian orang misalnya. Ikhlas itu bisa jadi kita sedekah seakan kita meminjami Allah sehingga seberapa pinjaman Anda maka itu yang dikembalikan Allah. Tidak pakai bunga tapi Allah akan melunasi berkali2 lipat. Enak kan? Tapi ya kalau berharap dapet banyak ya ikhlasnya yang banyak dong...hehhhee...paham kan???
Itu baru tingkatan sedekah. Tingkatan yang lebih tinggi adalah berkurban. Memberikan pada Allah atas apa yang kita cintai.....memberi pada Allah dengan jumlah yang lebih besar lagi. Pegangan atas harta kita harus lebih direnggangkan supaya ada harta lebih yang bisa diberikan untuk berkurban. Makanya momentum hari raya Idul Adha jadi peringatan kita.....seharusnya memberi itu ya harus banyak.....
Jangan cuma sedikit dikit jadi bukit.....itu menabung namanya...wkkwkkkk (maap)
Jangan cuma sedikit dikit jadi bukit.....itu menabung namanya...wkkwkkkk (maap)
Berkebun durian juga gitu>>>>
Banyak sekali resiko yang mesti ditanggung pekebun durian
kegagalan dalam memilih bibit durian, serangan mematikan hama dan penyakit, pencurian baik bibit maupun buahnya....
Ini yang membuat banyak pekebun durian cepet putus asa
menebangi pohon durian, bila tak sesuai harapan
Namun banyak juga keuntungan yang didapat bila sukses
makanya mesti berani sedekah banyak
InsyaAllah selamat melalui banyak rintangan
Sedekah itu bisa jadi menghindari banyak masalah
seperti teman saya di atas.
Pingin buah duriannya ting gemrandul....
pupuknya jangan ngirit dan
ya sedekahnya harus yang wowww!!!
Banyak sekali resiko yang mesti ditanggung pekebun durian
kegagalan dalam memilih bibit durian, serangan mematikan hama dan penyakit, pencurian baik bibit maupun buahnya....
Ini yang membuat banyak pekebun durian cepet putus asa
menebangi pohon durian, bila tak sesuai harapan
Namun banyak juga keuntungan yang didapat bila sukses
makanya mesti berani sedekah banyak
InsyaAllah selamat melalui banyak rintangan
Sedekah itu bisa jadi menghindari banyak masalah
seperti teman saya di atas.
Pingin buah duriannya ting gemrandul....
pupuknya jangan ngirit dan
ya sedekahnya harus yang wowww!!!
Ibaratnya sedekah kalo bisa itu fantastis
kalo bisa luar biasa...
Kalau bisa bikin kaget penerimanya..
Misal seperti cerita singkat berikut ini, kisah nyata yang saya baca di sebuah buku namun saya lupa judul bukunya.
kalo bisa luar biasa...
Kalau bisa bikin kaget penerimanya..
Misal seperti cerita singkat berikut ini, kisah nyata yang saya baca di sebuah buku namun saya lupa judul bukunya.
Seorang lelaki masuk ke toilet dalam keadaan bingung. Proyek besar yang seharusnya sudah dia dapet tidak juga deal....ada aja masalahnya. Jutaan uang sudah dia keluarkan untuk melengkapi berkas2 yang kurang. Saat keluar dari toilet rasanya kaki tak mampu melangkah karena tadi sebenarnya dia sempat dapat bisikan dari orang dalam bahwa dia gagal!
Lemas sudah.....
Nggak sadar dia duduk di emper toilet
Terlihat di sampingnya seorang bapak tua penjaga toilet
yang duduk di kursi sambil ngantuk berat
hidup tanpa gairah seperti dirinya
dirogoh dompet dan dia dapati sisa uang setengah juta
dibangunkannya bapak tua itu
dikasih uang tadi
"Untuk bapak saja!"
Wow.....
Si bapak melongo....nggak percaya
memandang ratusan ribu lima lembar
Dia pun trus ngloyor pulang
Sampai di rumah...telponnya berdering
Mengabarkan dirinya pemenang proyek besar
ratusan Milyar tersebut
lawannya didiskualifikasi
Alhamdulillah.....
Lemas sudah.....
Nggak sadar dia duduk di emper toilet
Terlihat di sampingnya seorang bapak tua penjaga toilet
yang duduk di kursi sambil ngantuk berat
hidup tanpa gairah seperti dirinya
dirogoh dompet dan dia dapati sisa uang setengah juta
dibangunkannya bapak tua itu
dikasih uang tadi
"Untuk bapak saja!"
Wow.....
Si bapak melongo....nggak percaya
memandang ratusan ribu lima lembar
Dia pun trus ngloyor pulang
Sampai di rumah...telponnya berdering
Mengabarkan dirinya pemenang proyek besar
ratusan Milyar tersebut
lawannya didiskualifikasi
Alhamdulillah.....
0 Ulasan