Sudah lama banget saya pingin nulis materi ini...tapi ya ampun saya sendiri tukang ngeluh...hehhhe. Males kan nulisnya. Bagaimana mungkin saya melarang sesuatu sedang saya sendiri melakukannya. Namun materi ini penting banget buat kita supaya berhasil apa saja, termasuk berkebun. Apalagi buat narik yang Anda inginkan.....narik orderan kek...
Namun saya seperti langsung diiingatkan.....soalnya kemarin saya tiba2 dihentikan di bandara (padahal asline ning halte bis...hehhe) oleh eyang putri yang masih cantik teman sekolah ibuk dan memarahi saya:
“Kamu klihatan tua sekarang, le....
wis to....semeleh o....
Lebih banyak bersimpuh (sembahyang-red) daripada ngeluh...
dan dengan bakatmu....
Lebih banyak lah nulis daripada mringis (menyesal)...”
"Knopo to, yang?" tanya saya rada tersinggung dikatakan tua....hehhhheee. Saya sendiri nggak heran kok dikatakan gitu....setelah memutuskan menjadi penulis, termasuk ghost writer. Saya lebih banyak jadi pemikir di malam hari.....baru tidur setelah Shubuh.
"Sebab itu rahasiamu dewe supoyo jadi orang...," jawabnya tegas
"Kok bisa?"
"Lo....sing penting ki gawenen atimu penak sik le (yang penting buatlah hatimu enak dulu nak), tanpa keluhan. Orak usah kerjo ngoyo. Baru lah dari enaknya rasa hatimu itu, kamu bisa percaya. Kamu percaya dan temukan akan agungnya sang illahi. Dan penuhi hatimu dengan rasa syukur sampai pull tenan, seakan2 doamu sudah terkabul!"
Saya tercenung, betul jugak sich! Seperti memasak....yang penting itu eunak dulu. Nggak perlu mesti berbahan daging trus.....malah jadinya mual kayak sekarang...hehhhee
Mengeluh membuat semuanya jadi terasa pahit.....seakan hidup ini isinya susah mlulu.
Apalagi saat sekarang.....baca brita:
- tentang prestasi kita di SeaGames yang anjlog mlorot.....membuat nelangsa tenan
- tentang korupsi para pimpinan daerah yang menjijikkan
- tentang Rohingya yang begitu sadis banget.....Myanmar jadi seperti Israel 2.
Brita2 seperti itu seharusnya tidak menjadikan kita mengeluh, namun berpikirlah apa peranan kita terhadap brita2 tersebut. Mengeluh membuat kita tidak bisa berbuat apa2. Ditambah lagi kerjaan kita yang numpuk, nggak selesai2. Akibatnya kita pun:
Tidur dengan perasaan nggak enak...
Bangun dengan perasaan nggak enak...
Mau brangkat kerja dengan perasaan nggak enak...
Menghadap boss nggak enak...
Ke Bank untuk ngambil duit ja nggak enak.....
bahkan
tamasyapun masih nggak enak jugak.
Anehkan?
Trus kapan kita MENIKMATI HIDUP!
Buang lah pahitnya.....bikin jadi enak.
Ibuk saya yang jago masak itu slalu memasakkan pare untuk saya tiap kali saya pulang ke Indramayu. Pare yang begitu pahiiit leder menjadi nikmat di tangan ibuk saya. Pare yang besar2 dibuang isinya, trus diisi dengan parutan kelapa yang sudah dikasih bumbu2 masak lengkap. Dikukus lama....jadinya wuihhh jan eunak tenan.....nasi sewakul kayaknya habis deh.....hehhhee
Nanam bibit Alpukat aja yang sepele....bisa bikin ngeluh trus kalo kita mikirin ulatnya....tapi coba pikirin buahnya yang dri ujung rambut sampai kaki....padahal masih kecil gitu, sampek perlu penyangga besar kan?
Perhatikan prinsip dasarnya: jika Anda mengeluh yang dateng ya ulatnya...bila Anda bersyukur dengan nikmatnya, yang dateng ya buahnya yang nikmat pulak!
Saya jugak dulu sempat heran, knapa boss2 saya waktu kerja di PMA dulu kok slalu cari kesenangan di malam hari. Jlas kita tidak perlu meniru gaya dugem mereka....namun membuat hidup sumpek akibat kerjaan yang bikin stress tingkat tinggi, jadi pyur setelah nyanyi dan goyang2 (ingat postingan saya...gerakan bisa mengubah perasaan kita). Mereka seakan mempersiapkan tidur dengan perasaan enak, bangunpun nikmat! Kerja jadinya semangat lagi.
Padahal Nabi kita toh tlah mengajari kita untuk Sholat malam saat mau tidur, Sholat Tahajud di spertiga malam, dan bangun untuk slekasnya Subuhan. Tak sempat lagi mengeluh. Gerakan2 Sholat mengubah perasaan kita yang nggak enak akibat kerjaan di siang hari menjadi enak banget. Ketika perasaan nikmat itu trus hinggap di hati kita....maka tak terhalang lagi antara kita dan keinginan kita. Saling tarik menarik secara alami. Demikian mudahnya.
Ingat...Tuhan sang pencipta tahu itu. Makanya Tuhan sebetulnya memerintahkan kita untuk Sholat 50 kali, bayangkan batapa banyak sekali rokaatnya? Betapa banyak gerakan Sholat yang mesti kita lakukan? Namun Nabi tahu juga kita nggak sanggup.....akibatnya kita kurang gerak. Kita Sholat wajib, tapi masih ngeluh jugak! Nabi pun mencontohkan dengan menambah Sholat sunnahnya.
Jagalah hati ini agar tak mengeluh trus, jagalah untuk tetep enak trus. Buang lah empedunya, makan hati sapinya aja, boss! Tinggal lah yg bikin pusing kita.....
Yang penting sekarang Anda tahu, betapa PENTINGNYA membikin hati kita enak dulu! Hati yang enak slalu ditambah kepercayaan yang tinggi akan kuasa Allah.....menjadikan hati kita jadi magnet yang sangat kuat. MENARIK APA SAJA YANG KITA INGINKAN!