GALAU, KENAPA SAYA SETUA INI NGGAK BISA BERUBAH YO?
Terus terang menulis tulisan yang bersifat memberi inspirasi bagi kehidupan banyak orang itu sulit, bahkan sulit banget. Mungkin bisa membuat orang tersadar tapi bersifat sementara tok, misal baca buku motivasi aja.....bisa 1-2 hari kita semangat membara habis itu NGLEMPREK maneh. Loyo rek? Kenapa kok kita sulit men maju yo? Kenapa kita tetep bokek terus NGGAK BRRUBAH dari bulan ke bulan??
Perubahan itu BERAT, biar saya saja....hehhee.
Tapi kenapa berat? Ya, karena itu berarti merubah mindset kita, merobah pola pikir kita atau merubah program diri kita yang sudah betah nemplok selama ini!
Kok program sich? kayak robot aja......ya, bagi Allah kita memang robot yang butuh pemrograman sebelum berjalan (sadar) secara otomatis, oleh Allah kita diatur/ diprogram secara genetis kita saat blum lahir dan orang2 di sekitar kita (terutama orang tua) di waktu kita kecil. Kita nggak bisa milih! Program itu masuk bebas tanpa filter.
Dan saat kita tumbuh jadi anak kecil yang mulai berpikir ketika masuk SD, maka mulai ada pintu penutup/filter kesadaran yang sulit banget dijebol!. Kehidupan kitapun lalu berjalan sesuai (otomat) program yang terbentuk sebelumnya. Makanya nggak aneh; anak orang miskin cenderung miskin, dan anak orang kaya cenderung kaya. Meski anak orang kaya bloon sekalipun, jangan kaget.....mereka sudah terbiasa dengan nilai-nilai orang kaya. Paham kan?
Nggak!
Halaahhh.....
Tapi kenapa berat? Ya, karena itu berarti merubah mindset kita, merobah pola pikir kita atau merubah program diri kita yang sudah betah nemplok selama ini!
Kok program sich? kayak robot aja......ya, bagi Allah kita memang robot yang butuh pemrograman sebelum berjalan (sadar) secara otomatis, oleh Allah kita diatur/ diprogram secara genetis kita saat blum lahir dan orang2 di sekitar kita (terutama orang tua) di waktu kita kecil. Kita nggak bisa milih! Program itu masuk bebas tanpa filter.
Dan saat kita tumbuh jadi anak kecil yang mulai berpikir ketika masuk SD, maka mulai ada pintu penutup/filter kesadaran yang sulit banget dijebol!. Kehidupan kitapun lalu berjalan sesuai (otomat) program yang terbentuk sebelumnya. Makanya nggak aneh; anak orang miskin cenderung miskin, dan anak orang kaya cenderung kaya. Meski anak orang kaya bloon sekalipun, jangan kaget.....mereka sudah terbiasa dengan nilai-nilai orang kaya. Paham kan?
Nggak!
Halaahhh.....
Ok, masalah etika sosial aja lah. Suatu kali saya di kirim oleh perusahaan di mana saya bekerja dulu untuk mempelajari produk Udang Super yang dihasilkan suatu desa deket pantai yang terpencil. Jan jauh banget dari peradaban. Betapa terkejutnya saya ketika saya mau mandi ternyata tak ada kamar mandi satu pun. Mereka ramai2 mandi bareng di sungai besar dalam kondisi TELANJANG bugil. Di zaman now masih ada yang kayak ginian? Yah ada senengnya, tapi maap saya bener2 tak bisa mandi telajang di depan umum gitu.....biar dipaksa sekalipun saya tetep nggak bisa. Program saya yang bekerja. Nah mulai ngerti kan?
Bahkan Lebah makhluk kecil sederhana saja diprogram oleh Allah, apalagi kita makhluk rumit dan sempurna:
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibikin manusia." [QS. An-Nahl: 68]
Maka bila Anda ingin berubah......dobrak PROGRAM kita dulu. Makhluk bernama manusia lah salah satu makhluk Tuhan yang diijinkan merubah program lewat pikiran yang dikaruniakanNya. Sedangkan lebah tak punya kuasa untuk merubah programnya.
Seperti komputer jalan karena programnya, kita pun begityu! Ganti menjadi baik jika programnya jelek, ganti yang terup date bila sudah jadul! Masalahnya sebagian besar kita nggak tahu kalau kita sudah diprogram! Kita berupaya merubah prilaku kita dengan upaya keras kita.....kita selalu GAGAL. Kita nggak jelas/ mudeng apa program yang diisi di dalam diri kita dulu!
Sebenarnya mudah sich untuk tahu dengan melihat kesulitan kita, apa?
Kesulitan menunjukkan ada perlawanan dari program kita (ada yang menyebut sebagai pikiran bawah sadar). Lacak itu semua, lacak masa kecil kita!
Sebenarnya banyak contoh, namun saya takut dikira mencemarkan nama baik orang.
Oke lah contohnya saya lagi aja. Masa kecil saya termasuk bahagialah, bapak ibu saya pun rada kaya....karena keduanya turunan orang2 kaya.....hehhhe. Masalahnya pikiran saya kok cenderung ngarah ke miskin ya.....aneh kan? Puluhan tahun yang lalu saya bahkan pernah nolak proyek yang bernilai puluhan milyaran......hanya dengan alasan saya merasa kurang mampu. Betul2 nyleneh? Padahal pemilik proyek yakin sama saja tok.
Singkat cerita saya pun langsung melacak akar masalahnya.....program waktu saya kecil. Dan saya tidak menemukan berkasnya sama sekali.
Namun suatu kali tanpa sengaja, kakak perempuan saya bercerita panjang lebar tentang pengasuh saya waktu kecil yaitu almarhumah Mak Belong. Begitu dekatnya saya sama pengasuh saya sampai melebihi anak sendiri, saya selalu dibela mati-matian. Barier terhadap saya kuat sekali. Hanya saya yang disayang! Apalagi ketiga kakak saya sudah membikin ibu repot , maka saya selalu bersama Mak hampir setiap waktu (saya menemukan beberapa bukti foto). Blar!!! Saya menemukan akarnya, saya paham sekarang! Saya pun mempelajari karakter dari Mak, termasuk kesederhanaannya...maksud saya kemiskinan masa lalunya..hehhhe. Ukh pantes! Beliau lah pemrogram saya yang terbanyak....hehhhe. Ya udah, terima saja, saatnya saya ganti program sedikit demi sedikti! Sabarrrrr....
Gimana caranya???
Seperti komputer jalan karena programnya, kita pun begityu! Ganti menjadi baik jika programnya jelek, ganti yang terup date bila sudah jadul! Masalahnya sebagian besar kita nggak tahu kalau kita sudah diprogram! Kita berupaya merubah prilaku kita dengan upaya keras kita.....kita selalu GAGAL. Kita nggak jelas/ mudeng apa program yang diisi di dalam diri kita dulu!
Sebenarnya mudah sich untuk tahu dengan melihat kesulitan kita, apa?
Kesulitan menunjukkan ada perlawanan dari program kita (ada yang menyebut sebagai pikiran bawah sadar). Lacak itu semua, lacak masa kecil kita!
Sebenarnya banyak contoh, namun saya takut dikira mencemarkan nama baik orang.
Oke lah contohnya saya lagi aja. Masa kecil saya termasuk bahagialah, bapak ibu saya pun rada kaya....karena keduanya turunan orang2 kaya.....hehhhe. Masalahnya pikiran saya kok cenderung ngarah ke miskin ya.....aneh kan? Puluhan tahun yang lalu saya bahkan pernah nolak proyek yang bernilai puluhan milyaran......hanya dengan alasan saya merasa kurang mampu. Betul2 nyleneh? Padahal pemilik proyek yakin sama saja tok.
Singkat cerita saya pun langsung melacak akar masalahnya.....program waktu saya kecil. Dan saya tidak menemukan berkasnya sama sekali.
Namun suatu kali tanpa sengaja, kakak perempuan saya bercerita panjang lebar tentang pengasuh saya waktu kecil yaitu almarhumah Mak Belong. Begitu dekatnya saya sama pengasuh saya sampai melebihi anak sendiri, saya selalu dibela mati-matian. Barier terhadap saya kuat sekali. Hanya saya yang disayang! Apalagi ketiga kakak saya sudah membikin ibu repot , maka saya selalu bersama Mak hampir setiap waktu (saya menemukan beberapa bukti foto). Blar!!! Saya menemukan akarnya, saya paham sekarang! Saya pun mempelajari karakter dari Mak, termasuk kesederhanaannya...maksud saya kemiskinan masa lalunya..hehhhe. Ukh pantes! Beliau lah pemrogram saya yang terbanyak....hehhhe. Ya udah, terima saja, saatnya saya ganti program sedikit demi sedikti! Sabarrrrr....
Gimana caranya???
Karena pikiran sadar sangat kuat menjadi filter kita, cuma ada satu cara yaitu PENGULANGAN! Nggak ada yang lain. Kok gitu? Ya karena filter kesadaran saya bagai baja, tak kan ada yang bisa menembus bahkan diri kita sendiri sekali pun. Intinya seperti tetesan air yang terus menerus menetes mampu membelah batu! Pengulangan itu bisa bentuk afirmasi, apa yang dibaca, apa yang ditonton atau apa yang dinyanyikan terus menerus, juga tak lupa tokoh idola yng jadi panutan kita siapa?
Ekstrimnya metode merubah pola pikir kita itu seperti metode CUCI OTAK yang dilakukan jaman Nazi Hiltler di Jerman terhadap kaum agamawan, atau para pengkhianat bangsa seperti PKI terhadap anak2 pesantren sehingga mereka ikut ideologi bejat mereka, itupun lewat pengulangan terus menerus yang membuat mereka benci agama/ bangsa mereka sendiri. Anehkan?
Dan sebaliknya begitu, bila kita ikut seminar motivasi itu terus menerus akan seperti air yang berwarna merah di gelas dan akan pudar merahnya karena ditambahin air putih terus menerus, ayooo ganti pola pikir kita dengan telaten.
Dan sebaliknya begitu, bila kita ikut seminar motivasi itu terus menerus akan seperti air yang berwarna merah di gelas dan akan pudar merahnya karena ditambahin air putih terus menerus, ayooo ganti pola pikir kita dengan telaten.
Ini lah yang membuat kita sadar sesadarnya kenapa Allah pertama kali memerintahkan kita Sholat sebanyak 50 kali setiap hari. Dengan Sholat sebanyak itu, merupakan pengulangan yang dahsyat maka mudah jebollah pertahanan program lama saat kita kecil dulu dan lanjut lewat doa sesudah Sholat, Sholawatan, Zikir yang ribuan kali kita baca kita ganti program baru sesuai dengan yang kita inginkan.
Sayangnya manusia dirasa tidak mampu dan akhirnya cuma 5 kali saja. Nah, kalau 5 kali saja tidak dijalankan, trus kapan brubahnya?? Hayooooo!!
Dan Sholat pun ada waktunya, karena di saat2 waktu itu lah pilihan saat dimana tingkat kesadaran pikiran kita melemah, artinya pintu filter kita agak sedikit kebukak. Masukkan dengan merapalkan doa atas keinginan Anda, dan sluuppp....program baru yang Anda inginkanpun sedikit demi sedikit masuk lewat pengulangan tadi yang terus menerus istiqomah!
Sayangnya manusia dirasa tidak mampu dan akhirnya cuma 5 kali saja. Nah, kalau 5 kali saja tidak dijalankan, trus kapan brubahnya?? Hayooooo!!
Dan Sholat pun ada waktunya, karena di saat2 waktu itu lah pilihan saat dimana tingkat kesadaran pikiran kita melemah, artinya pintu filter kita agak sedikit kebukak. Masukkan dengan merapalkan doa atas keinginan Anda, dan sluuppp....program baru yang Anda inginkanpun sedikit demi sedikit masuk lewat pengulangan tadi yang terus menerus istiqomah!
Al-Auza’i meriwayatkan sebuah hadits yang berasal dari az-Zuhri, dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah r.a. bahwa Rasulullah pernah bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang terus-menerus di dalam berdoa.”
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang terus-menerus di dalam berdoa.”
Jelaskan.....harus diulang ulang
DENGAN SABAR
dan kita pun mudah
BRUBAH!!!
Aamiiin
DENGAN SABAR
dan kita pun mudah
BRUBAH!!!
Aamiiin
0 Ulasan