Riuhnya kasus mas Ahok membuat saya teringat nasehat emas dedengkot keturunan Tionghoa kang Jaya Suprana yang dalam surat terbukanya yang dimuat Harian Sinar Harapan lebih dari setahun yang lalu:
"Bukan sesuatu yang mustahil bahwa kata-kata tidak sopan Anda menyulut sumbu kebencian sehingga meledak menjadi tragedi huru-hara yang tentu saja tidak ada yang mengharapkannya. Maka dengan penuh kerendahan hati, saya memberanikan diri untuk memohon Anda berkenan lebih menahan diri dalam mengucapkan kata-kata yang mungkin apalagi pasti menyinggung perasaan bangsa Indonesia."
Terima kasih dari seorang warga Indonesia yang tidak sepemberani Anda.
Duh seandainya mas Ahok nurutin apa kate kang Jaya......dan tidak malah menyerang balik kang Jaya Suprana dengan menyebut otak kang Jaya Suprana sebagai “otak warga kelas dua” tentunya nggak terjadi keriuhan seperti sekarang ini.
Banyak temen menyebutnya sebagai kualat.....Entah lah!
Saya minta maaf sebesarnya bila postingan ini membuat Anda marah dan tersinggung. Saya cuma pingin kita bersama-sama belajar bahwa semua itu tidak ada yang terjadi secara kebetulan...apalagi tiba-tiba besar! Pasti berurutan....hanya saja kita kurang tanggap atau bahkan malah cuek!
Maap ye.....