Sering kita berdoa: " Ya Allah, berilah aku yg terbaik menurut-Mu, bukan menurutku", namun masih saja kita kecewa dng apa yg kemudian terjadi.
Seperti saat liburan Imlek kemarin, dlm sehari saya mesti menyelengarakn 2 pekerjaan sekaligus; pagi hari di Jogja melakukan seremonial pelepasan bibi2t buah (www.bibitbuah.com) ke Merapi yg dihadiri para donatur2. Sore harinya, sengonisasi di Magelang. Keduanya ternyata tak berjalan mulus.
Pas pagi tibanya acara, mobil pembawa bibit buah blum juga datang...... malu rasanya! Bahkan meski ditunggu 3 jam kemudian. Padahal perlu waktu berbulan2 bgi saya untk merayu donatur2 itu spy tdak lagi menyumbang bibit kayu, tapi bibit buah aja yg lebih awet sampai puluhan tahun. Dng mulurnya acara, jlas tidak mungkin ke Magelang, karna ada penyuluhan juga ke para pengungsi Merapi sebelum penanaman.
Saya lemas, sya akui saya bener2 kecewa......namun saya ingat, saya telah bekerja keras untk mempersiapkan ini semua...... mungkin inilah yg terbaik bagiku, sya pun kmudian pasrah.....ikhlas apapun yg terjadi! Saya bangkit.
Saya telpon pihak Magelang, saya critakan apa yg terjadi. mreka menerima dan mau menunda acaranya besok. Setengah jam kemudian, bibit2 buahnya datang....meski sebagian besar dah bubar....acara seadanya diadakan, dan mereka memuji kualitas bibit2nya. Justru dri pujian itu lah, instink sya mengatakan ada yg perlu saya priksa di Magelang (spy dpt pujian lgi....hehhheee).
Jam 5 baru turun dri Merapi, sya tancap gas langsung ke Magelang...... bener aja.....kondisi bibit2nya rusak parah. Menurut sopir, terkena angin kencang sebelum diangkut. Saya tdak menyalahkan mereka, sya langsung ganti malam itu. Tpi untung pihak Magelang nggak tahu...... ohhhh bener2 saat itu sya bersyukurr banget.......mrasa jdi orang yg paling beruntung.................trima kasih ya Allah!