MENULIS ITU BERAKNYA (MAAF) MEMBACA.
Nggak kebayang ini terjadi di jaman saya kecil......begitu banyak orang yang pinter nulis sekarang. Padahal dulu saya harus lari dari satu penulis ke penulis yang lain hanya untuk sekedar belajar bagaimana cara memulai menulis. Memulai lo...
Bahkan kemarin, saya harus nrima kenyataan bahwa selama beberapa jam FB saya lemot.....hehhee....kayaknya semua facebooker menulis komentar tentang kemenangan Anies beserta analisanya. Seorang ibu rumah tangga yang saya kenal bahkan menuliskan rincian panjang apa yang harus dilakukan Anies Sandi termasuk tip dan triknya. Eudannn....ini sebuah lompatan besar! Bagaimana dia tahu cara jadi gubernur yang baik? Ckkkckkk.....
Dan pasti gara2nya si ibuk sering baca postingan di banyak medsos.....
Soalnya dulu membaca ya berarti membaca buku....sekarang tidak, komunikasi kayaknya lebih banyak tulisan daripada obrolan.
Sampailah saya pada kesimpulan bahwa semakin banyak Anda membaca, maka semakin berkeinginan Anda untuk menulis....bukan seperti sangkaan saya dulu bahwa menulis itu seperti ngomong aja. Saya salah. Ngomong itu beraknya (maaf lagi) mendengar. Makanya kalo pingin jadi jagonya pidato ya banyakin hadir di seminar atau rapat2...hehhehe...bukan membaca buku teori pidato, mas bro....
Sehingga jangan heran kalo di suatu upacara pernikahan ada saya di situ.....saya bukan cari makan gratis kok seperti jaman mahasiswa dulu...wkkwkkkwkk....tapi sedang belajar mendengar pranotocoro penganten Jawa ngomong....siapa tahu kelak ada job....qiiqiiiii
Stop! Trus apa hubungannya dengan gambar saya?
Ya adalah.......dengan mendengar pranotocoro nyrocos saya jadi ngerti betapa perkawinan di tanaman buah khususnya buah durian jugak sesakral itu. Pemahaman itu menjadikan pohon durian sekecil itu bisa belajar berbuah. Paham?
Halaaah sudah lah saya mau berak dulu (maap)......nulis di blog maksudnya...
Salammm....trus nulis ya!!!
0 Ulasan