MENANGISI RUMAH IDAMAN
Kemrin sore, melihat2 rumah yg mau kami beli ditemani pemilikny. Rumahny bagus, dkat jlan, murah, lingk. agamis...oh bener2 rumh idaman. Mata istriku berkaca2, tak mampu menahn perasaan. Aplagi kami dpet dukungn pinjamn dri kakak ipar. Tpi tiba2...blar! Muncullah bpak & adik si pemilik rumh. Mereka teriak2 tak menyetujui rumah warisan itu dijual. Si pemilik diam tak berkutik. Saya rangkul istri saya yg lemas, pulang!
0 Ulasan