Betapa malasnya kita berpikir, malas berpikir tentang kejayaan kita sendiri. Tentu jaya di dunia dan akhirat. Apalagi bila kita sudah tua ehh maap matang.....rasanya kok pingin istirahat aja. Biar lah yang muda2 yang bergerak...hehhhe
Biarlah yang lalu berlalu.....
Woalah padahal di detik2 umur kita.....ibaratnya pelari jarak jauh maka kita harusnya lebih semangat untuk ngumpulkan point! Waktu kita tinggal sedikit.....waktu kita tinggal dalam hitungan detak jantung kita yang makin melambat. Ayolah trus berjuang kawan, berjuang ikhlas demi ibadah pada-NYA!
Malam hari jlas tak lagi sepi karena bahan renungan atas apa yang kita capai dalam rentang yang panjang banget hingga tiba2 saja ada anak kecil yang manggil kita dengan suara keras: kakek!
Kakeknya siapa? Ya Allah ternyata itu kita! Padahal kita masih inget pakai baju SMP kita dengan lintingan di lengan.....
Ada satu hal yang perlu kita irit sekarang ini yaitu pilihan BERPIKIR kita. Kita jangan kayak anak muda yang masih bingung memilih berpikir apa? Kita tahu.....berkat pengalaman kita yang terlampau panjang!
Setiap saat selalu pilih lah PILIHAN BERPIKIR yang terbaik! Jangan asal......
Bila tidak BAHAYA!!
Masak setua ini kita masih pingin lego....hehhhe. Emang nggak boleh?? Boleh sich tapi kan terlalu remeh temeh bagi orang yang sudah lolos banyak RINTANGAN ini. Bak acara NINJA WARRIOR kita ini banyak yang nyorakin atas KESUKSESAN kita slama ini!
Level kita sudah teramat tinggi.....makanya cara berpikir kita pun perlu diup date trus! Karena berpikir itu memanggil maka panggillah yang PENTING-PENTING saja. Seakan kita punya sekertaris yang mengatur siapa yang berhak bertemu kita! PERCAYA saya, bila tidak diatur maka para PENIPU, para TUKANG FITNAH, para PENJILAT, para VAMPIR kesiangan. para PERAYU KAMPUNGAN masih aja menggledot di bahu kita. Membebani kita.....bahkan MENYAKITI kita! Lucu banget, mereka biasanya minta tolong dan kita tolong tapi ya Allah mereka mampu mengkhianati kita! Mereka menggebuk kita dari belakang!
Berpikir itu memanggil....memanggil apa saja yang kita pikirkan. Orang2 bejat di atas tak pantas untuk melintas dalam pikiran kita! Sedetik sekalipun! Apalagi diobrolin.....biarlah mereka berlalu!
Mulai lah dari sekarang berpikir: kebahagiaan, ketenangan, kejayaan, kelimpahan, kegembiraan, kekayaan, kemakmuran, kesenangan, kesehatan, kemenangan, keimanan, kegantengan, keberhasilan, kesuksesan, kenikmatan dan masih banyak lagi memikirkan sesuatu yang membuat kita naik ke level yang lebih tinggi.....hingga nafas kita berakhir. Dan saat akhir tersebut menentukan, di level mana kita berada setelah babak belur dihajar cobaan hidup!
Cobalah......BERPIKIR tentang kebahagian saja. Pertahankan itu terus......entah bagaimana itu terjadi....tiba2 semua tools, semua fasilitas, semua orang yang membuat Anda bahagia datang dan membuat Anda begitu bahagia. Semudah itu......ya sich kalo kita disiplin. Cobalah......
Berpikirlah tentang mobil yang ingin Anda beli.....dan tiba2 mobil itu muncul membludak di jalan yang kita lalui......kok bisa ya??
Tetapi masalahnya adalah kita sukak banget mikirin kebalikannya yaitu PENDERITAAN dari waktu ke waktu (bahkan saat kita tua sekarang)......kita seneng banget ngulang2 cerita penderitaan kita, kayaknya tak ada orang semenderita kita. Semua orang tak peduli dengan kita. Kita bangga banget bergelar RATU DERITA....orang termalang di dunia. Tak aneh kan....derita tiba2 datang tak tahu waktu! Betah banget nongkrong di hati kita ini. Menyakitkan sekali......
Maka ayolah......berpikirlah yang enak2 aja!! Bila kita tidak stuju atas dunia perpolitikan kita saat ini.....tetaplah berkata SANTUN! Sehingga bukan pikiran kebencian marah yang muncul......tapi pikiran demi kemajuan bangsa. Titik!
Dalam sebuah riwayat yang mahsyur dikatakan, ketika Ali Bin Abi Thalib itu dalam sebuah peperangan besar dan punya kesempatan untuk memenggal kepala musuh. Tapi secara tiba2 musuh tersebut meludahi Ali Bin Abi Thalib sehingga mengotori pipinya. Ini mampu merubah pikirannya.
Ali Bin Abi Thalib pun segera berhenti mengangkat pedangnya dan mengurungkan niatnya memenggal kepala musuh tersebut.
Musuhnya bertanya pada Ali, "Wahai Ali, kenapa engkau tidak jadi memenggal kepalaku?".
Ali pun menjawab, "Ketika aku menjatuhkanmu, aku berpikir membunuhmu karena Allah. Akan tetapi ketika engkau meludahiku, maka pikiranku membunuhmu karena marahku kepadamu," kata Ali.
Dalam hal ini Ali mampu menata pikirannya! Menata niatnya.......PIKIRANNYA ikhlas demi Allah! Betapa enaknya cara berpikir seperti ini.....Anda sudah lebur demi niat suci.....hidup Anda pun tenang dalam kelimpahan! Tenang di saat masa2 ketenangan mulai tiba! Terima kasih TUHAN!