Saya kaget ketika membaca puisi milik seorang sahabat saya, yang kontennya tentang nasib jadi pengusaha/ pedagang yang jlas beda banget dengan jadi pegawai yang pendapatannya pasti. Intinya cuma 2 hal, bahwa pengusaha itu harus siap kebanjiran order atau kekeringan order. Saya pun tersenyum dan mencoba menebak nebak, pasti banyak di sini yang bilang: itu aku bangeeett!!!
Uraiannya jadi memelas banget. Betapa jadi pedagang itu harus siap sepi order, harus siap nahan lapar. Bahkan harus menyiapkan diri untuk bangkrut! Woalahhh....kok menyedihkan gitu jadinya.
Sebetulnya ada benernya juga sich.....ketika dulu saya bekerja di perusahaan ikan maka kita siap setengah tahun sepi kerjaan karena memang tak ada ikan. Namun, kami berupaya mencari produk lain kok.....supaya kami tetep bisa bekerja!
Terus kenapa saya sudah punya usaha tapi kok dompet saya kering, rejeki seret dan malah dikejar-kejar utang?? Katanya pedagang punya banyak pintu rejeki. Berarti ada yang salah dong di usaha dagang Anda!
Betul!! Karena para pedagang sering kali (cepet) beralih kudran menjadi mata duitan. Maaf, ngeluh kurang bersyukur. Banyak bo'ongnya! Sepertinya tak ada cinta dalam melayani pelanggan. Tak ada keiklasan dalam berkarya. Pikiran Anda cuma uang dan uang aja. Keserakahan yang membabi buta. Semuanya diukur dengan uang.....hasilnya Anda suka pamer atau mengkeret bila yang lain sedang banjir order. Seperti maaf, banyak youtuber yang ngitung-ngitung uang terus dalam berkarya buat video, hasilnya nggak kreatif justru jeblok!
Di bisnis online jugak....kuncinya kita memang harus mengingatkan buyer kita, tapi jangan dikejar-kejar...malah ketakutan mereka...lariiii....wkkkwkk
Dulu saya pun suka menulis, namun untuk uang. Saya mendeskripsikan produk saya sebegitu indahnya sehingga orang mau membeli, atau demi orderan.
Saya males banget nulis tulisan (yang sedang Anda baca) kayak gini. Apalagi kesannya kok sok menasehati, sok pinter! Lucunya....percaya atau tidak justru tulisan yang kayak gini yang mampu meningkatkan orderan saya sekarang, padahal saya sedikit sekali menyinggung produk jualan saya.
Saya kira ini lah tulisan inspiratif saya yang biasanya bersifat belajar bareng bareng untuk maju. Untuk terus membuat dompet tetep tebel. Karena Anda tidak mengejar uang terus (malahan lari uangnya), tetapi bekerja karena Allah. Akhirat jadi visinya.
Memberi ilmu dan sedekah harta pada yang membutuhkan, sebagai pemancing rejeki, karena rejeki memang harus dipancing bukan dikejar. Saat dipancing dengan sedekah, dia mendekat bukan menjauh. Saat sedekah sebagai umpan, maka semakin besar umpan semakin gede rejeki yang datang.
Nah, maaf.....bila para pengusaha/ pedagang rajin sedekah (terus) dan dengan cinta melayani kepentingan pelanggan.....dengan catatan tidak melanggar larangan Allah dan tidak menuhankan uang....kok rasanya nggak ada jeda datangnya rejeki. Rasanya uang betah deket bersama kita!
Aaamiin!
“Barangsiapa yang kehidupan akhirat menjadi tujuan utamanya, niscaya Allah akan meletakkan rasa cukup di dalam hatinya dan menghimpun semua urusan untuknya serta datanglah dunia kepadanya dengan hina. Tapi barangsiapa yang kehidupan dunia menjadi tujuan utamanya, niscaya Allah meletakkan kefakiran di hadapan kedua matanya dan mencerai-beraikan urusannya dan dunia tidak bakal datang kepadanya, kecuali sekedar yang telah ditetapkan untuknya.” (HR. Tirmidzi)